bacakita.id, PALEMBANG |Dewan Mursyid Syech Muhammad Ali Idris Perkumpulan Pengajian Ilmu Tasawuf Thoriqoh Naqsabandiyah Indonesia (PPITNI) Asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy mereshufel kepengurusan struktur organisasi DPP PPITNI.
Atas hal itu, Dewan Mursyid melalui penasihat hukumnya, Rohman Hasyim SH MH dan DR Yuli Asamara Triputra SH MHum menyatakan pengurus M Edy, Drs Ismul Khalidin, Romli Suyono dan Rizal Aswanta telah demisioner, tertuang dalam putusan hasil rapat pleno.
“Saat ini PPITNI tengah melakukan penyegaran atau penggantian struktur pengurus baru. Perubahan tersebut dituangkan melalui keputusan hasil rapat pleno yang dihadiri 26 dari 41 pengurus. Jadi telah memenuhi [kourum],” ungkapnya dalam keterangan kepada awak media pada Rabu malam, 12 Juli 2023.
Dari hasil rapat tersebut, Disebutkan dia Penasihat Hukum ini, ditindaklanjuti Ketua Dewan Mursyid dengan mengeluarkan keputusan nomor KPTS-04/KDLTN_MURSYID/IV/BKL/2023 tentang pengangkatan dan penunjukan langsung kepada Dempo Xiler peralihan jabatan Ketua Umum DPP PPITNI.
“Hal ini merupakan pengurus antar waktu [PAW], mengapa demikian? Karena, setelah ini akan dilakukan muktamar untuk melakukan penggantian pengurus definitif,” ujarnya.
Keputusan dari Dewan Mursyid ini telah didaftarkan ke kantor Hukum dan HAM dengan surat keputusan nomor AHU-0000884.AH.01.08 Tahun 2023 tentang Persetujuan Perubahan PPITNI Asuhan Buya Syekh Muhammad Rasyidsyah Fandy. “Dijelaskan yang tertuang di dalamnya pengurus di antaranya Dempo Xler selaku Ketua Umum menggantikan pengurus yang lama [demisioner],” jelasnya.
Dengan dikeluarkannya keputusan, maka kepengurusan dianggap sah. Atas keluarnya putusan, mungkin tentunya ada yang kurang jelas dan tidak senang, silakan menghubungi kita [advokasi hukum] Ketua Dewan Mursyid. “Keputusan ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Ke depan DPP PPITNI akan mempersiapkan pimpinan-pimpinan wilayah di seluruh wilayah yang telah dibentuk dan segera dilantik,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan PPITNI dalam dua bulan mendatang akan menyelenggarakan Muktamar pertama di Bengkulu.
Lebih jauh, dia menjelaskan kegiatan dalam Naqsabandiyah antara lain adalah zikir bersama dan pengajian bersama, di mana siapa pun dapat ikut jika tertarik. Tempat dan hari untuk mengikuti pengajian ditentukan secara spesifik.
Saat ini, jumlah anggota di seluruh Indonesia diperkirakan sekitar dua juta orang. Terkait dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), sejauh ini belum ada surat bimbingan atau komunikasi resmi. ‘Namun, ke depannya, PPITNI berencana untuk menjalin kerja sama yang aktif dengan MUI, karena MUI merupakan organisasi Islam yang lebih tinggi dalam hierarki,” pungkasnya. (red/SH)