bacakita.id, SOLO | Kesuksesan pelaksanaan pertandingan di ASEAN Paragames 2022 bukan hanya terletak pada pertandingan saja. Tetapi juga pada kesiapan Upacara Penghargaan Pemenang (UPP).
Ada peran besar para paskibraka saat menaik turunkan bendera negara-negara peserta agar UPP bisa berlangsung dengan hikmat dan sukses.
Mereka harus menunggu berjam-jam saat bertugas, belum lagi mereka turun dengan menggunakan seragam paskibraka lengkap plus atributnya yang tentu di cuaca seperti saat ini sangat panas. Mereka juga harus berdiri lama di bawah terik matahari setiap kali menaik turunkan bendera di venue pertandingan.
Namun, mereka mengaku tidak terlalu memikirkan dukanya. Bagi mereka bisa terpilih untuk bertugas di ASEAN Paragames ini adalah sebuah penghormatan dan kebanggan.
“Senang sekali bisa terpilih bertugas di ASEAN Paragames, karena ini pengalaman yang berharga. Event ini penyelenggaraannya jangka waktunya tahunan, lalu selangnya sangat lama. Apalagi belum tentu nanti digelar di Solo, yang merupakan kota saya. Jadi rasanya sangat bangga,” ungkap Rafi Dzaky P. (17 tahun) yang bertugas di para-atletik di Stadion Manahan, Solo, Jumat (5/8/2022).
Menurutnya tidak ada duka, hanya ada sedikit kendala. Tapi itu pun, katanya hanya di awal-awal. Sebab dirinya harus beradaptasi dengan tiang bendera di tiap venue.
“Bagaimana mengepaskan kerekan bendera dengan lagu kebangsaan negara lain. Karena harus ngepas, saat bendera sampai di atas, lagunya juga selesai. Ini agak sulit, karena kami kan jarang mendengarkan lagu kebangsaan negara lain, apalagi ini laginya pendek-pendek,” tukasnya.
Hampir sama dengan Rafi, Thalia Swasti (17) pun mengaku bangga. Apalagi dia mengaku bisa bertemu dengan banyak atlet dan orang-orang dari negara lainnya.
“Apalagi Solo sebagai tuan rumah, jadi saya memang ingin jadi bagian dari event bersejarah ini. Kalau soal duka, meski harus berjam-jam menunggu, menggunakan seragam lengkap berlapis, dan panas-panasan saat mengibarkan bendera, tapi saya nikmati saja. Karena saya senang,” katanya.
Pelatih sekaligus koordinator Paskibraka yang bertugas di ASEAN Paragames ini, Firdaus Ahmad Najib mengatakan total Paskibraka yang bertugas di ASEAN Paragames 2022 ada 48 orang. Semua disebar ke-14 venue olahraga, plus untuk pembukaan dan penutupan.
“Kalau di venue mereka dibagi tiga shift, tiap hari diroling tugasnya di berbagai venue. Jadi selain biar tidak bosan, biar mereka juga mengenal olahraga-olahraga disabilitas,” ujarnya.
Menurutnya para paskibra yang bertugas ini bukan asal tunjuk. Tapi semua, adalah hasil seleksi di sekolah-sekolah, se-Jawa Tengah.
“Tentu pertama yang dicari adalah ketahanan tubuh, karena meski hanya menaik turunkan bendera tapi kan setiap harinya ada banyak Upacara Penghargaan Pemenang (UPP) nya. Di para-atletik saja, sehari mereka bisa menurunkan rata-rata 38 hingga 68 kali UPP, itu terbanyak. Belum lagi di venue yang lain yang juga punya banyak nomor pertandingan,” tambahnya.
Untuk bertugas di pembukaan penutupan pun mereja juga seleksi. Pihaknya akan melihat siapa yang siap.
“Untuk pembukaan itu 14 orang untuk membawa pataka negara-negara peserta. Kemudian masing-masing tiga orang untuk membawa bendera Merah Putih dan APSF. Sementara kalau penutupan, selain yang membawa petaka butuh masing-masing empat paskibraka untuk membawa bendera Merah Putih dan APSF,” ucapnya. (Fit)